Kamis, 25 Oktober 2012

Kerta Gosa Klungkung

Kerta Gosa yang terkenal dengan keunikan Balai Peradilannya merupakan salah satu tempat wisata menarik yang ada di Bali

Kerta Gosa adalah obyek wisata peninggalan budaya Kraton Semarapura, yang difungsikan sebagai tempat untuk mengadili perkara dan tempat upacara keagamaan terutama Yadnya atau potong gigi (mepandes) bagi putra-putri raja. Dari berbagai sumber menyebutkan, fungsi kedua bangunan terkait erat dengan fungsi pendidikan lewat lukisan-lukisan wayang yang dipaparkan pada langit-langit bangunan. Lukisan-lukisan itu, konon, merupakan rangkaian dari suatu cerita dengan tema pokok parwa, Swargarokanaparwa dan Bima Swarga yang memberi petunjuk hukuman karma phala (akibat dari baik-buruknya perbuatan yang dilakukan manusia selama hidupnya) serta penitisan kembali ke dunia karena perbuatan dan dosa-dosanya. Secara psikologis, tema-tema lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan Kerta Gosa memuat nilai-nilai pendidikan mental dan spiritual. Lukisan-lukisan di bangunan sejarah itu dibagi menjadi enam deretan secara bertingkat-tingkat. Deretan paling bawah menggambarkan tema yang berasal dari ceritera Tantri. Deretan kedua dari bawah menggambarkan tema cerita Bimaswarga dalam Swargarakanaparwa. Deretan selanjutnya bertemakan cerita Bagawan Kasyapa. Deretan keempat mengambil tema Palalindon, yaitu ciri dan makna terjadinya gempa bumi secara mitologis. Lanjutan cerita bertemakan Bimaswarga terlukiskan pada deretan kelima yang letaknya sudah hampir pada kerucut langit-langit bangunan. Di deretan terakhir atau keenam ditempati oleh gambaran tentang kehidupan nirwana. Selain di langit-langit bangunan Kerta Gosa, lukisan wayang juga menghiasi langit-langit bangunan di sebelah barat Kerta Gosa, tepatnya di Bale Kambang. Pada langit-langit Bale Kambang ini lukisan wayang dengan tema cerita Kakawin Ramayana dan Sutasoma. Pengambilan tema Kakawin ini memberi petunjuk bahwa fungsi bangunan Bale Kambang merupakan tempat diselenggarakannya upacara keagamaan Manusa Yadnya, yaitu kegiatan potong gigi putra-putri raja di Klungkung.
Deckenmalerei in Bale Kembang
Daya tarik Kerta Gosa, selain berupa lukisan-lukisan tradisional bergaya Kamasan di Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang, juga terletak pada peninggalan penting lainnya yang masih berada di sekitarnya. Sebagai pemedal agung (pintu gerbang atau gapura), peninggalan-peninggalan ini tak dapat dipisahkan nilai sejarahnya. Pemedal Agung terletak di sebelah barat Kerta Gosa yang sangat memancarkan nilai peninggalan budaya kraton. Pada peninggalan sejarah ini terkandung pula nilai seni arsitektur tradisional Bali. Gapura inilah yang pernah berfungsi sebagi penopang mekanisme kekuasaan pemegang tahta (Dewa Agung) di Klungkung selama lebih dari 200 tahun (1686-1908). Pada perang melawan ekspedisi militer Belanda yang dikenal sebagai peristiwa Puputan Klungkung, 28 April 1908, pemegang tahta terakhir Dewa Agung Jambe dan para pengikutnya gugur. Rekaman peristiwa ini kini diabadikan dalam monumen Puputan Klungkung yang terletak di seberang Kerta Gosa. Setelah kekalahan tersebut, bangunan inti Kraton Semarapura (jeroan) dihancurkan dan dijadikan tempat pemukiman penduduk. Puing tertinggi yang masih tersisa adalah Kerta Gosa, Bale Kambang dengan Taman Gili-nya serta Gapura Kraton.

Bangunan-bangunan ini kini menjadi salah satu objek wisata budaya yang menarik, khususnya dari kajian historisnya. Apalagi, Kerta Gosa ternyata pernah difungsikan sebagai balai sidang pengadilan selama berlangsungnya birokrasi kolonial Belanda di Klungkung (1908-1942) dan sejak diangkatnya pejabat pribumi menjadi kepala daerah kerajaan di Klungkung (Ida I Dewa Agung Negara Klungkung) pada tahun 1929. Bahkan, bekas perlengkapan pengadilan berupa kursi dan meja kayu dengan ukiran dan cat prade masih ada. Benda-benda itu merupakan bukti-bukti peninggalan lembaga pengadilan adat tradisional, seperti pernah diberlakukan di Klungkung dalam periode kolonial (1908-1942) dan periode pendudukan Jepang (1043-1945). Pada tahun 1930, pernah dilakukan restorasi terhadap lukisan-lukisan wayang yang terdapat di Kerta Gosa dan Bale Kambang oleh para seniman lukis dari Kamasan. Restorasi lukisan terakhir dilakukan tahun 1960 sebagai bagian dari upaya melestarikan seni budaya sekaligus meningkatkan geliat pariwisata Bali.

info lebih jelasnya dapat dilihat disini http://www.mobilmurahbali.com/wisata/kerta-gosa.html untuk anda yang ingin tour dan menyewa mobil dengan harga yang murah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar